Open order artinya – Pernah dengar istilah “open order”? Mungkin kamu sering menjumpainya saat berbelanja online. “Open order” adalah sistem pemesanan produk yang belum tersedia di stok. Bayangkan kamu sedang mencari baju baru dengan desain unik, tapi ternyata belum tersedia di toko.
Nah, dengan “open order”, kamu bisa memesan baju tersebut dan penjual akan memproduksinya khusus untukmu!
Open order, istilah yang familiar di dunia bisnis, merupakan pesanan yang sudah diterima tapi belum diproses. Bayangkan, kayak kamu udah pesan makanan di restoran, tapi makananmu masih belum siap. Nah, dalam konteks bisnis, open order ini jadi ‘kue’ yang harus diburu oleh tim sales force agar segera diproses dan dikirim ke pelanggan.
Makanya, tim sales force ini punya peran penting dalam memastikan proses open order berjalan lancar, sehingga customer puas dan bisnis makin moncer!
Sistem ini bisa jadi solusi jitu bagi kamu yang ingin mendapatkan produk dengan desain atau spesifikasi tertentu. Tak hanya itu, “open order” juga memberikan keuntungan tersendiri bagi penjual, lho! Mereka bisa memanfaatkan peluang pasar yang belum terpenuhi dan meningkatkan keuntungan dengan memproduksi barang sesuai permintaan.
Open order artinya kamu bisa memesan produk atau jasa tertentu, seperti baju, makanan, atau jasa desain. Nah, kalau kamu lagi open order dan tiba-tiba WhatsApp kamu hilang, jangan panik! Tenang, kamu bisa mengembalikannya kok. Coba deh cek cara mengembalikan WhatsApp yang terhapus di sini.
Setelah WhatsApp kamu kembali, kamu bisa lanjutin open order-mu dengan tenang.
Open Order: Pesanan yang Bikin Penjual dan Pembeli Sama-Sama Seneng
Kamu pernah nggak sih, ngeliat barang keren di online shop, tapi pas kamu cek, eh ternyata “Pre-order”? Hmm, pasti langsung bete kan, karena harus nunggu lama. Nah, ada solusi nih buat kamu yang pengen punya barang impianmu dengan cepat, yaitu “Open Order”.
Tapi, “Open Order” itu apa sih, dan apa bedanya sama “Pre-order”? Yuk, kita bahas!
Pengertian “Open Order”, Open order artinya
“Open Order” adalah sistem pemesanan barang yang memungkinkan pembeli untuk memesan produk yang belum tersedia di stok penjual. Sederhananya, kamu bisa memesan barang yang belum ada di gudang penjual, dan penjual akan memproduksi atau memesan barang tersebut khusus untuk kamu.
Contoh “Open Order” bisa kamu temuin di berbagai jenis bisnis, nih:
- Konveksi:Kamu bisa memesan baju dengan model dan ukuran yang kamu inginkan, dan konveksi akan membuat baju tersebut khusus untuk kamu.
- Toko Kue:Kamu bisa memesan kue tart dengan desain dan rasa yang kamu inginkan, dan toko kue akan membuat kue tersebut khusus untuk kamu.
- Toko Bunga:Kamu bisa memesan rangkaian bunga dengan jenis bunga dan warna yang kamu inginkan, dan toko bunga akan merangkai bunga tersebut khusus untuk kamu.
Nah, biar kamu makin paham, yuk kita bandingkan “Open Order” dengan “Pre-order” dan “Ready Stock” dalam tabel ini:
Sistem Pemesanan | Waktu Pemesanan | Proses Produksi | Pengiriman |
---|---|---|---|
Open Order | Langsung diproses setelah pesanan diterima | Diproduksi khusus untuk pembeli | Setelah produksi selesai |
Pre-order | Pesanan diterima sebelum produksi dimulai | Diproduksi setelah pesanan mencapai jumlah tertentu | Setelah produksi selesai |
Ready Stock | Langsung diproses setelah pesanan diterima | Barang sudah tersedia di stok | Langsung dikirim setelah pesanan diterima |
Manfaat “Open Order”
Sistem “Open Order” ternyata punya banyak manfaat, lho, baik buat penjual maupun pembeli. Penjual bisa meningkatkan keuntungan dengan cara ini, sementara pembeli bisa mendapatkan barang impiannya dengan fleksibilitas yang tinggi.
Bagi penjual, “Open Order” bisa jadi solusi untuk:
- Meningkatkan Penjualan:Penjual bisa menjual produk yang belum tersedia di stok, sehingga bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak.
- Menghindari Stok Menumpuk:Penjual tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk membeli stok barang yang belum tentu laku.
- Memenuhi Kebutuhan Konsumen:Penjual bisa memproduksi barang sesuai dengan permintaan konsumen, sehingga bisa memberikan kepuasan yang lebih tinggi.
Nah, bagi pembeli, “Open Order” punya banyak keunggulan, yaitu:
- Fleksibilitas Tinggi:Pembeli bisa memesan barang dengan model, ukuran, warna, atau desain yang mereka inginkan.
- Kualitas Terjamin:Pembeli bisa mendapatkan barang dengan kualitas yang lebih baik, karena barang tersebut dibuat khusus untuk mereka.
- Harga Lebih Murah:Pembeli bisa mendapatkan harga yang lebih murah, karena penjual tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyimpan stok barang.
Proses “Open Order”
Proses “Open Order” biasanya dimulai dari pembeli yang memesan barang, lalu penjual memproduksi atau memesan barang tersebut, dan terakhir barang dikirim ke pembeli. Yuk, kita bahas lebih detail prosesnya!
“Halo, saya mau pesan kaos dengan model ini, tapi dengan warna biru dongker. Berapa lama proses produksinya?”– Pembeli
Open order artinya kamu bisa memesan produk atau jasa yang belum tersedia di etalase, alias kamu bisa request custom! Bayangkan, kamu mau bikin kaos dengan desain unik, atau mau pesan kue dengan topping favoritmu? Nah, itu contoh open order. Kamu bisa berkreasi sepuasnya, seperti yang dibahas di contoh kreatif ini, dan hasilnya sesuai keinginanmu! Open order memang lebih fleksibel, tapi biasanya prosesnya lebih lama karena butuh waktu produksi khusus.
“Oke, Kak. Proses produksinya sekitar 3 hari. Saya akan konfirmasi lagi kalau sudah selesai.”– Penjual
“Oke, saya tunggu kabar baiknya ya.”– Pembeli
Open order artinya kamu bisa memesan barang atau jasa kapan pun dan di mana pun. Nah, bayangkan kalau kamu bisa memesan sesuatu di Instagram, terus lanjutkan pembayaran di website, dan barangnya dikirim ke alamat yang kamu simpan di aplikasi, semua itu tanpa harus bolak-balik login dan memasukkan data lagi.
Itulah salah satu contoh dari omni channel adalah , strategi yang bikin pengalaman belanja kamu makin lancar dan menyenangkan. Jadi, dengan open order, kamu bisa menikmati kemudahan omni channel dan mendapatkan barang atau jasa yang kamu inginkan dengan lebih mudah.
Proses “Open Order” biasanya terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
- Pembeli Memesan Barang:Pembeli melakukan pemesanan barang melalui platform online atau offline.
- Penjual Menerima Pesanan:Penjual menerima pesanan dan mengkonfirmasi detail pesanan dengan pembeli.
- Penjual Memproses Pesanan:Penjual memproduksi atau memesan barang sesuai dengan permintaan pembeli.
- Penjual Mengirim Barang:Penjual mengirimkan barang ke pembeli setelah proses produksi selesai.
- Pembeli Menerima Barang:Pembeli menerima barang dan melakukan pembayaran jika belum dibayarkan sebelumnya.
Pemungkas: Open Order Artinya
Jadi, “open order” adalah sistem pemesanan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Kamu bisa mendapatkan produk impian yang unik dan penjual bisa mengembangkan bisnisnya dengan memenuhi permintaan pasar. Asyik, kan? Nah, sebelum kamu memutuskan untuk melakukan “open order”, pastikan kamu sudah memahami detail prosesnya, ya! Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.